(Foto: Fitri)
ABISATYA NEWS — Gramedia mungkin sudah bukan menjadi sesuatu yang asing lagi di telinga umum, terlebih untuk para pecinta buku.
Salah satu toko buku offline ini menyajikan banyak jenis buku mulai dari buku anak-anak, buku pelajaran, buku fiksi, hingga buku religi dan masih banyak lagi.
Dulu, gramedia merupakan nama yang paling terkenal di khalayak umum. Kebutuhan apapun untuk kalangan menengah ke atas pasti akan dicari di tempat ini.
Namun, seiring berjalannya waktu, gramedia rasanya sudah tidak seeksis dulu. Banyak cabang yang terlihat mulai sepi pengunjung.
Hal ini mulai terasa sejak pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu. Keterbatasan aktivitas yang dilakukan di luar rumah membuat orang-orang kesulitan menjangkau gramedia terdekat.
Beberapa tahun berlalu sejak pandemi, dampak kehadiran pengunjung gramedia masih terasa hingga saat ini. Kenapa, ya?
Banyak Saingan Serupa
Gramedia bukanlah satu-satunya toko buku yang menyajikan buku-buku, alat tulis, dan kebutuhan lainnya di lingkungan sekitar.
Saat ini situs-situs online sudah semakin gencar turut menyajikan hal serupa yang akhirnya menjadi saingan gramedia sekarang.
Situs-situs online ini cenderung menawarkan harga yang relatif lebih murah dibanding gramedia, serta potongan-potongan harga yang dapat memikat para pelanggan.
Selain itu, belanja online semakin mudah diakses, menghemat waktu, dan praktis. Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa gramedia mulai sepi dikunjungi.
"Iya, sekarang 'kan sudah banyak situs online yang ngejual buku-buku yang dipengen. Jadi, tanpa harus capek-capek ke gramedia, tinggal pesan aja di online, gampang!" ujar Zahra saat diwawancarai Jumat (04/10).
Selain itu, perpustakaan digital seperti iPusnas juga sudah sangat mudah diakses. Tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun sudah dapat menikmati buku-buku karya penulis terkenal.
Dampak Positif dan Negatif
Semakin dimudahkannya akses perpustakaan digital dan pembelanjaan online seperti saat ini pasti memiliki dampak positif dan negatifnya yang sedikit banyak akan atau sudah terasa.
Segala hal yang sudah serba canggih dan mudah saat ini menghadirkan dampak positif yang dapat menghemat waktu dan tenaga sehingga para pembeli bisa menjalankan aktivitas yang lain di tengah menunggu pesanannya datang ke rumah.
Penggunaan perpustakaan digital selain menghemat waktu dan tenaga, juga menghemat pengeluaran biaya untuk satu judul buku atau lebih yang hendak dibaca karena di sana bersifat peminjaman secara gratis.
Namun, dibalik keefektivitasan tersebut, ada beberapa dampak negatif yang dapat mengancam keberadaan gramedia atau toko buku offline lainnya jika terus-terusan diterapkan tanpa adanya giliran.
Situs-situs online di luaran sana masih banyak yang belum terdeteksi keresmiannya, sehingga sering kali ditemukan penjualan buku bajakan. Buku bajakan jika terus dilestarikan dapat merugikan banyak pihak yang terlibat.
Jika tidak berhati-hati dalam memilih situs online yang resmi, gramedia dan toko buku offline yang sudah dijamin keresmiannya bisa saja lama-lama tergusur akibat pelestarian penjualan buku bajakan tersebut.
Penulis: Fitri