Nyaman dan Strategis, Ruang Sekolah di Sulap Menjadi Lokasi TPS

 

Suasana pencoblosan di TPS 26 Bidara Cina, Jakarta Timur
(Foto: Nabila F/Abisatya News)

Jakarta, ABISATYA NEWS  Sekolah Dasar Muhammadiyah 11 disulap menjadi tempat
pemilihan suara (TPS) 26 Bidara Cina, Jakarta Timur. Ruangan kelas yang biasanya digunakan
siswa untuk belajar dijadikan ruang suara untuk warga mencoblos hak suaranya.

Pada Rabu pagi 27 November 2024 di SD Muhammadiyah 11 warga ramai untuk mencoblos.
Para petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pengumutan Suara) sibuk mempersiapkan meja,
bilik suara, dan daftar nama warga.

Sementara itu, warga mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB. TPS yang berada di ruangan
sekolah dihiasi dengan spanduk pemilu, menambah semarak suasana warga untuk antusias
mencoblos.

Meja dan kursi dijadikan sebagai tempat pendaftaran, tempat kotak suara, dan untuk panita
petugas KPPS. Sementara halaman sekolah menjadi ruang tunggu warga saat hendak
mencoblos.

Seorang warga Harto Supriyanti (50), mengaku setuju dengan tempat pemilihan suara (TPS)
yang dilaksanakan dalam ruangan kelas. Ia berpikir bahwa jika pada saat hujan kuatir kertas suara akan basah, dan menjadi tidak sah.

“Amanan di dalam ruangan gini, ketimbang di luar. Sore kan soalnya sering hujan ya, dari pada
nanti kertas suaranya basahkan, nanti malah ga jadi sah,” ujar Harto Supriyanti, Rabu (27/11).

Meski sederhana, suasana TPS terlihat tertata rapi dengan petugas KPPS yang siap mejaga
keamanan TPS dengan aman dan nyaman. Sejak pagi sampai selesainya pencoblosan warga
terlihat tertib dan taat aturan di TPS.

Pukul 11.00 WIB, di dalam buku pendaftaran petugas KPPS tercatat sekitar 60% warga sudah
terdaftar hadir menggunakan hak suaranya. Proses pemilihan diperkirakan selesai pada pukul
13.00 WIB, sebelum dilanjutkannya dengan penghitungan suara.

“Kalau diliat dari buku kira-kira sudah 60% warga udah hadir buat mencoblos si ka kira-kiranya
ya, selesai jam satuan kurang lebih,” ujar Wira petugas KPPS.

Penggunaan ruang sekolah sebagai TPS bukan hanya sekedar soal kenyamanan, tetapi juga
menjadi simbol bagaimana ruang publik dapat dimanfaatkan. Sekaligus sebagai bentuk tempat
mendukung demokrasi.

Ruang kelas yang biasanya digunakan untuk murid belajar, hari ini menjadi saksi penting
partisipasi masyarakat dalam menentukan masa depan daerahnya. Dengan memilihnya seorang
pemimpin daerah, menjadikan masyarakat ingin daerahnya untuk lebih maju dan berkembang
dengan pemimpin yang baru.

Pilkada serentak kali ini tidak hanya menjadi momentum politik, tetapi juga memperkuat rasa
kebersamaan di masyarakat.

Penulis: Nabila F

Post a Comment

Previous Post Next Post