ABISATYA NEWS - Jakarta, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di TPS 04, Jalan Marzuki 9, RT 13/RW 01, Cakung, Jakarta Timur, berlangsung dengan suasana yang jauh dari hiruk-pikuk pesta demokrasi.
Tingkat kehadiran pemilih yang hanya mencapai 50 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) menjadi cerminan menurunnya antusiasme warga dalam menggunakan hak pilih mereka.
Namun, di tengah kondisi tersebut,
pasangan Pramono Anung dan Rano Karno tetap berhasil meraih kemenangan di TPS tersebut dengan 176 suara, unggul dari kandidat lainnya.
Sepinya TPS 04 menjadi ironi tersendiri. Sebagai salah satu kawasan padat penduduk, Cakung dikenal memiliki tingkat partisipasi pemilu yang biasanya cukup tinggi. Ketua KPPS TPS 04, Is Budianto, mengakui bahwa tingkat kehadiran kali ini lebih rendah dibandingkan pilkada sebelumnya.
“Antusiasme warga agak menurun, mungkin karena cuaca atau rutinitas mereka,” jelas Is. Meski demikian, ia memastikan bahwa proses pemungutan suara berjalan lancar tanpa kendala teknis.
Mengapa pasangan Pramono-Rano tetap unggul di tengah rendahnya partisipasi? Menurut beberapa warga, rekam jejak keduanya menjadi faktor utama. Rukmini, warga RT 13, menilai bahwa popularitas pasangan ini membantu mereka mempertahankan dukungan.
“Mereka sudah cukup dikenal, mungkin itu yang membuat warga tetap percaya,” katanya. Pernyataan Rukmini menggambarkan sentimen umum di wilayah tersebut, meski warga tak terlalu aktif dalam kampanye atau diskusi politik, pilihan mereka tetap condong pada tokoh yang dianggap memiliki reputasi baik.
Namun, fenomena TPS yang sepi ini memunculkan pertanyaan yang lebih besar, apakah ini menjadi tanda apatisme politik di kalangan masyarakat perkotaan?
Menurut pakar politik Irfa’i Afham SIP MSi, ia menyebut fenomena ini mencerminkan skeptisisme masyarakat terhadap proses politik. Ia menambahkan bahwa banyak masyarakat menilai politik tidak berdampak pada kehidupan mereka sehari-hari. “Voting tidak dianggap prioritas, bahkan ketika pemerintah menetapkan hari libur Pilkada,” jelasnya.
Kemenangan pasangan Pramono-Rano di TPS 04 juga menunjukkan bahwa meskipun antusiasme rendah, basis dukungan tetap ada. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa strategi pasangan ini dalam menggaet pemilih baik melalui janji kampanye maupun pendekatan personal berhasil menjaga loyalitas pendukung mereka.
Sementara itu, penghitungan suara di tingkat kelurahan dan kota masih berlangsung untuk memastikan hasil resmi Pilkada 2024. Kemenangan di TPS 04 mungkin hanya satu bagian kecil dari keseluruhan cerita, tetapi ini memberikan gambaran menarik tentang dinamika politik Jakarta Timur dan mungkin Jakarta secara keseluruhan.
Ketika hasil akhir diumumkan, pertanyaan tentang bagaimana pasangan Pramono-Rano mengatasi tantangan rendahnya partisipasi pemilih masih tetap relevan, Apakah kemenangan ini murni karena kekuatan nama besar, ataukah ada strategi kampanye yang lebih dalam? Hanya waktu yang dapat mengungkapkan bagaimana pasangan ini menjawab kepercayaan warga.
Penulis: Haniah Nabilah