Menyambut Pilkada Kota Bogor: Mengurai Kampanye dan Harapan Warga

 

Suasana Kampanye Akbar Pasangan Calon Wali Kota Bogor nomor urut 1 Sendi Ferdiansyah dan Melli Darsa di lapangan exit Tol Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara. (Dokumentasi: Pribadi)

ABISATYA NEWS Kota Bogor semakin dekat dengan hari pemilihan wali kota yang akan digelar pada 27 November 2024. Kampanye akbar terakhir pasangan calon nomor urut 1, Sendi Ferdiansyah dan Melli Darsa, yang berlangsung pada Sabtu (23/11/2024) di lapangan exit Tol Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi ini.

Dalam suasana penuh semangat dan antusiasme warga, pasangan ini menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan yang diberikan sekaligus menyoroti berbagai tantangan yang harus dihadapi menjelang hari pemilihan.

Sendi Ferdiansyah menekankan pentingnya keterlibatan langsung dengan masyarakat melalui kegiatan “Basoka” (Bareng Sendi Ontrog Kota), yang telah menjadi ciri khas kampanye mereka. “Dalam satu hari, kami bisa menyusuri 7 hingga 10 RW, bertatap muka dengan masyarakat secara langsung,” ungkapnya.

Kegiatan ini dilakukan lebih dari 60 kali selama masa kampanye, menciptakan kesempatan bagi pasangan ini untuk memahami permasalahan masyarakat secara mendalam. Momen ini juga digunakan oleh Sendi untuk mengenang berbagai pengalaman berharga selama masa kampanye. Mulai dari menyaksikan kondisi lingkungan warga hingga mendengar aspirasi mereka secara langsung.

Basoka dianggap sebagai jembatan untuk mempererat hubungan antara kandidat dan masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami bisa melihat langsung kondisi sehari-hari warga Bogor,” tambahnya.

Data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor menunjukkan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pilkada 2019. Pada Pilkada 2024, tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 63% dari total 815.249 pemilih terdaftar, jauh dari target yang diharapkan sebesar 85%. Dilansir dari Tempo dalam artikel berjudul “Meleset dari Target, Partisipasi Pemilih Pilkada Kota Bogor Hanya 63 Persen”.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya antusiasme pemilih adalah keterlambatan pengiriman surat undangan pemilih dan kejenuhan masyarakat setelah mengikuti berbagai pemilih sebelumnya.

Meskipun demikian, upaya massif dari masing-masing pasangan calon dalam menjangkau masyarakat melalui kampanye personal seperti Basoka dinilai berkontribusi positif.

Menurut salah seorang warga, Hadis, pendekatan pasangan Sendi-Melli terasa menyentuh dan nyata. “Mereka tidak hanya bicara progam, tetapi benar-benar melihat kondisi kami. Itu yang membuat saya yakin memilih mereka,” ujar Hadis.

Namun, tidak semua warga memiliki pandangan serupa, Rizal, seorang warga lainnya, menilai bahwa meskipun pendekatan blusukan efektif, perlu ada jaminan bahwa kedekatan ini akan diikuti dengan kebijakan yang berdampak nyata. “Antusiasme warga adalah awal yang baik, tetapi yang paling penting adalah realisasi janji setelah terpilih,” katanya.

Meski kampanye telah usai, Sendi Ferdiansyah menekankan tantangan masih ada, terutama dalam menyiapkan saksi di TPS dan mengoordinasikan relawan. “Kami harus memastikan semua berjalan lancar di hari pemilihan,” ujarnya.

Pengamat politik dari Universitas Djuanda Gotfridus Goris Seran, menyatakan bahwa meskipun Pilkada Kota bogor diikuti oleh lima pasangan calon, persaingan ketat diperkirakan akan terjadi antara tiga pasangan calon utama. Dilansir dari Liputan6 dalam artikel berjudul “Pakar Sebut 3 Paslon di Pilkada Kota Bogor Bakal Bersaing Ketat, Atang-Annida Bisa Unggul.”

Ia menjelaskan bahwa elektabilitas calon kepala daerah dalam Pilkada 2024 dipengaruhi oleh dua faktor figur calon dan isu-isu yang berkembang di masyarakat. “Bagi pemilih Kota Bogor, Pilkada 2024 merupakan momen krusial untuk memilih pemimpin yang diharapkan mampu mengatasi berbagai tantangan dan membawa perubahan positif bagi kota ini,” ungkapnya.

Menjelang masa tenang, pasangan Sendi-Melli memanfaatkan kesempatan terakhir untuk mengucapkan terima kasih kepada warga. “Kami memohon doa dan dukungan agar dapat memberikan yang terbaik bagi Kota Bogor,” tutup Sendi.

Dengan optimisme dan harapan yang mengemuka, warga Kota Bogor kini bersiap untuk menentukan masa depan kotanya melalui suara mereka. Pilihan pemimpin pada Pilkada 2024 bukan hanya sekadar penentuan nama, tetapi juga arah kebijakan yang akan memengaruhi kehidupan sehari-hari warga Bogor.


Penulis: Puji Khoirunnisa

Post a Comment

Previous Post Next Post