Foto: Shalsabhilla Putri
ABISATYANEWS - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 membawa angin segar bagi kalangan pemilih pemula yang baru pertama kali menggunakan hak pilih mereka dalam pesta demokrasi.
Aulya Dwi Ramadhania (17) warga Cibubur, Jakarta Timur, mengaku deg-degan ketika pertama kali nyoblos surat suara. Siswi SMA ini menceritakan pengalaman uniknya yang jauh berbeda dari apa yang dibayangkannya.
“Aku deg-degan banget, takut salah pilih atau bahkan bingung waktu pas mau masuk harus kemana dulu soalnya banyak banget meja nya,” ungkapnya saat ditemui di TPS 098, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (27/11/2024).
Pengalaman Aulya ini mencerminkan apa yang dirasakan banyak pemilih pemula di Cibubur dan wilayah lainnya. Bagi mereka, Pilkada Jakarta 2024 adalah langkah pertama mereka dalam proses demokrasi yang selama ini hanya bisa mereka saksikan dari jauh.
“Akhirnya bisa nyoblos, alhamdulillah aku bisa ngasih suara aku, walaupun aku sempat bingung tadi di dalam bilik jadi lumayan lama aku disitu” ujarnya.
Aulya juga mengungkapkan bahwa selain bingung dalam proses pemilu, ia juga bingung untuk mempertimbangkan dalam memilih calon yang benar-benar bisa membawa perubahan untuk Jakarta.
“Aku sempat bingung antara beberapa calon, karena jujur aku juga gak ngikutin banget tentang mereka. Tapi akhirnya aku sudah tahu dan baca-baca juga visi-misi mereka,” jelasnya.
Pemilih pemula seperti Aulya memang menghadapi tantangan tersendiri. Mereka harus mencari informasi sebanyak-banyaknya agar bisa membuat keputusan yang tepat, mengingat Pilkada kali ini melibatkan calon-calon untuk perubahan Jakarta yang lebih maju.
Masa Depan Pemilih Muda di Pilkada
Momen Pilkada Jakarta 2024 tidak hanya mengubah Aulya, tetapi juga menggambarkan bagaimana generasi muda di Cibubur dan sekitarnya mulai peduli dengan masa depan kota mereka.
Meskipun mereka baru pertama kali berpartisipasi dalam pilkada, banyak dari mereka yang menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya suara mereka. Semakin banyaknya pemilih muda yang aktif mencari informasi dan berpartisipasi dalam politik, ada harapan bahwa kualitas demokrasi di Jakarta akan semakin baik.
“Ini baru langkah pertama. Kalau sekarang aku sudah ikut nyoblos, nanti aku ingin terus terlibat dalam proses demokrasi, karena ternyata aku punya kekuatan untuk ikut menentukan masa depan Jakarta,” katanya.
“Aku mau Jakarta jadi tempat yang lebih baik untuk semua orang, termasuk generasi muda. Semoga kedepannya, aku sih karena pelajar yang masuk di sekolah swasta yang masih bayar, berharap pendidikan atau sekolah di Jakarta gratis, serta kesempatan yang lebih besar bagi pemuda untuk berkembang,” ungkapnya.
Dengan semangat dan kesadaran yang semakin berkembang, pemilih muda di Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi pemilih yang cerdas, tetapi juga warga negara yang peduli, kritis, dan aktif dalam membangun masa depan kota.
“Yok teman-teman yang sama kaya aku, pemuda di Jakarta ataupun di wilayah lain. Kita harus peduli, aktif untuk membangun kota. Jangan sampai hak suaranya terbuang sia-sia, karena kalau bukan kita siapa lagi,” tutup Aulya.
Penulis: Shalsabhilla Putri