Tidak mengherankan jika ikon kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence yang selalu terlewat di benak orang adalah Chat GPT. Namun, melalui NVIDIA RTX AI, Adrian Lesmono membuka lanskap baru dari penggunaan sejati kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan sudah banyak menimbulkan miskonsepsi. Seseorang sering kali menggunakan kecerdasan buatan sebagai alat untuk mencari solusi primer. Sebut saja ChatGPT yang telah melekat sebagai identitas kecerdasan buatan. Padahal, ChatGPT merupakan sekian kecil dari bentuk implementasi kecerdasan buatan.
“Penggunaan sejati kecerdasan buatan adalah sebagai alat dengan melibatkan keorisinalitasan dari penggunanya. Di sinilah saya membawakan bahwa NVIDIA itu memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan itu ke pengguna seperti kita semua,” ungkap Adrian Lesmono.
Country Consumer Business Leader NVIDIA Indonesia tersebut memperkenalkan RTX AI sebagai dobrakan baru dalam dunia teknologi kecerdasan buatan. Terobosan NVIDIA itu diharapkan bisa menjadi langkah produktivitas dalam membantu pekerjaan manusia sehari-hari.
RTX AI yang ditawarkan NVIDIA berupa perangkat lunak yang menunjang produktivitas manusia, salah satunya ialah NVIDIA ChatRTX. Perangkat lunak tersebut memiliki fungsi yang hampir serupa dengan ChatGPT.
“Mulai dari tahun 2018 kita membawa teknologi kecerdasan buatan ke dalam gaming sampai di tahun 2024 itu kita membawa yang namanya ChatRTX yang merupakan kolom dialog sebagai kolom dialog pribadi pengguna. Jadi di sinilah NVIDIA banyak membawa teknologi kecerdasan buatan ke mass market,” jelasnya.
Sama halnya dengan ChatGPT, kecerdasan buatan dalam ChatRTX mampu menjawab semua pertanyaan dengan cermat. Namun, ChatRTX memiliki keunggulan yang tidak dimiliki ChatGPT, yakni privasi data. Berbeda dengan ChatGPT yang mengandalkan cloud, ChatRTX adalah kecerdasan buatan yang berkapabilitas untuk langsung dijalankan pada perangkat laptop seseorang.
ChatRTX dapat digunakan tanpa adanya koneksi internet. Hal tersebut juga memperkuat bahwa kelebihan perangkat lunak dari RTX AI ini adalah utilisasi yang melindungi keamanan privasi pengguna. Selain itu, ChatRTX dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
“ChatGPT itu kita sebut sebagai Artificial General Intelligence yang boleh dibilang chat bot yang paling pintar. Namun, pada waktu yang bersamaan, chat bot ini juga kurang pintar karena tidak tahu apa-apa tentang diri kita sendiri. Jadi, pasal ini kita tanggulangi dengan NVIDIA ChatRTX,” ungkap Adrian Lesmono. Daffa Aulia Ahmad