Pramono Anung-Rano Karno Unggul Telak di TPS Tanah Abang
(Sumber foto: Aldida Nuhwanto)
ABISATYANEWS –
Warga DKI Jakarta kembali menunjukkan semangat demokrasi dalam pemilihan
gubernur yang digelar pada Rabu (27/11/2024). Salah satu tempat pemungutan
suara (TPS) yang menarik perhatian adalah TPS 16, berlokasi di Kebon Kacang 6
No.30, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU)
menetapkan tiga pasangan calon yang berkompetisi dalam kontestasi ini. Ridwan
Kamil-Suswono (nomor urut 1), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (nomor urut 2), dan
Pramono Anung-Rano Karno (nomor urut 3). Di TPS ini, pasangan calon nomor urut
3, Pramono Anung-Rano Karno, berhasil unggul dengan perolehan suara yang
signifikan dibandingkan dua paslon lainnya.
Dengan total 337 warga yang
terdaftar sebagai pemilih aktif memberikan suaranya. Pasangan Pramono
Anung-Rano Karno meraih dukungan terbanyak dengan 267 suara, disusul Ridwan
Kamil-Suswono dengan 52 suara, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 18
suara.
Pelaksanaan pemilu di TPS 16
berlangsung lancar dan tertib sejak pagi pukul 08.00 WIB hingga penutupan 16.00
WIB . Warga setempat tampak antusias mendatangi lokasi pemungutan suara, meski
cuaca sempat mendung. Ketua RW 006, Rustam Efendy, beserta para Ketua RT dari
RT 01 hingga RT 018 hadir untuk memastikan jalannya proses pemilihan.
"Alhamdulillah, pelaksanaan pemilu di TPS kami berjalan dengan sangat baik. Warga datang dengan kesadaran penuh untuk memilih, dan suasana sangat kondusif," ujar Rustam Efendy.
Selain itu, Dr. Novi Prasetyaningsih,
Ketua RT 018, juga memberikan apresiasi terhadap warga yang telah menggunakan
hak pilihnya. "Partisipasi warga sangat baik hari ini. Kita bisa melihat
semangat warga dalam memilih pemimpin yang mereka yakini mampu membawa
perubahan bagi Jakarta. Prosesnya pun sangat tertib, tanpa ada kendala
berarti," ungkapnya.
“Karena tahun ini tahun
pertama saya memiliki hak pilih untuk menentukan gubernur dan walikota jakarta,
saya merasa puas akan pilihan saya. saya melakukan riset dan pengecekan mendalam
terhadap latar belakang para kandidat dan saya memilih yang terbaik dari sudut
pandang saya sebagai masyarakat yang menganut sistem demokrasi.“ ujar Bagas,
remaja yang menggunakan hak suaranya untuk pemimpin berikutnya.
Menurut Rahmat Efendy,
keberhasilan penyelenggaraan pemilu di TPS 16 tidak terlepas dari persiapan
matang yang dilakukan sebelumnya. Panitia telah melakukan sosialisasi kepada
warga mengenai jadwal pemungutan suara, lokasi TPS, serta prosedur yang harus
diikuti.
“Kami memastikan semua logistik pemilu seperti
kotak suara, surat suara, dan tinta sudah siap sehari sebelum pelaksanaan.
Selain itu, kami juga memberikan pengarahan kepada para saksi dan petugas,
sehingga mereka memahami perannya masing-masing,” jelasnya.
Panitia juga menerapkan sistem
antrean yang teratur untuk mencegah kerumunan dan memastikan setiap pemilih
mendapatkan haknya dengan nyaman. “Kami menyiapkan jalur khusus untuk lansia
dan penyandang disabilitas, sehingga mereka dapat memberikan suara tanpa
kesulitan,” katanya.
Hasil penghitungan suara di
TPS 16 menunjukkan dominasi pasangan nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Perolehan suara mereka jauh melampaui kedua paslon lainnya. Warga setempat
menyebutkan bahwa program yang diusung oleh pasangan ini dinilai relevan dengan
kebutuhan masyarakat Jakarta, terutama dalam bidang transportasi, kesehatan,
dan penataan kota.
"Saya memilih Pramono
Anung dan Rano Karno karena program-program mereka jelas dan berpihak kepada
masyarakat kecil. Semoga, jika mereka terpilih, mereka bisa merealisasikan
janji-janji tersebut," ujar Siti, seorang warga yang ikut memilih di TPS
16.
Rustam Efendy berharap, siapa
pun yang nantinya terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
dapat membawa perubahan yang signifikan bagi ibu kota. "Jakarta ini
kompleks, tantangannya banyak. Pemimpin yang terpilih harus bisa bekerja keras
untuk mengatasi masalah-masalah utama seperti banjir, kemacetan, dan
kesejahteraan masyarakat," katanya.
Hasil di TPS 16 ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan proses pemungutan suara di Jakarta. Rekapitulasi resmi dari KPU masih harus menunggu hasil dari TPS-TPS lainnya. Namun, hasil sementara di TPS ini menunjukkan indikasi kuat mengenai preferensi warga Tanah Abang terhadap pasangan calon tertentu.
Pemilu kali ini menjadi momen
penting bagi warga Jakarta untuk menentukan pemimpin baru yang akan membawa ibu
kota ke arah yang lebih baik dalam lima tahun ke depan. Proses pemilihan yang
tertib dan transparan diharapkan menjadi cerminan demokrasi yang matang di Jakarta.