Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil - Suswono usai menghadiri kampanye akbar di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat (14/11/2024)(Foto: Naszwa Annida).
Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, telah memperoleh dukungan signifikan untuk pencalonannya dalam pemilihan gubernur Jakarta mendatang. Kampanyenya telah diperkuat oleh koalisi 12 partai politik, termasuk Golkar, Gerindra, dan NasDem. Koalisi ini, yang mencakup kedua partai di dalam dan luar "Koalisi Indonesia Maju" (KIM), telah menyatakan dukungannya untuk Ridwan Kamil.
Dukungan kuat terhadap Ridwan Kamil menunjukkan adanya potensi pergeseran dalam lanskap politik Jakarta. Kampanyenya dibingkai sebagai simbol rekonsiliasi politik, dengan koalisi yang menyoroti persatuan berbagai kekuatan politik. Pendekatan ini bertujuan untuk membedakannya dengan retorika memecah belah yang menjadi ciri khas pemilihan gubernur Jakarta tahun 2017.
Sebuah survei oleh Litbang Kompas menunjukkan bahwa Ridwan Kamil-Suswono memiliki dukungan sebesar 34,6%, sementara Pramono-Rano menguasai 38,3% suara. Ini menunjukkan bahwa Ridwan Kamil berada dalam posisi yang kompetitif meskipun tidak memimpin.
Secara keseluruhan, kampanye Ridwan Kamil untuk pemilihan gubernur Jakarta ditandai oleh serangkaian tantangan yang signifikan. Ia menghadapi lanskap politik yang kompleks, persepsi sebagai kandidat yang "tidak menarik", bayang-bayang pemilihan sebelumnya yang memecah belah, dan persaingan ketat dari tokoh-tokoh terkemuka lainnya. Menghadapi tantangan-tantangan ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang efektif, dan visi yang jelas untuk masa depan Jakarta.
Tantangan yang dihadapi Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta 2024 sangat kompleks dan beragam. Sebagai calon gubernur dengan pengalaman sebelumnya sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil harus menghadapi sejumlah rintangan yang berbeda di Jakarta, yang dikenal dengan dinamika politik dan sosialnya yang unik.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil - Suswono usai menghadiri kampanye akbar di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat (14/11/2024)(Foto: Naszwa Annida).
1. Perubahan Status Jakarta
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Ridwan Kamil adalah bagaimana mengelola Jakarta setelah statusnya sebagai ibu kota negara beralih. Ia menyatakan bahwa tantangan ini mencakup pengembangan infrastruktur, pengelolaan sumber daya, dan penyesuaian kebijakan untuk menciptakan kota yang lebih baik pasca-perubahan status tersebut. Menurutnya, banyak pertanyaan yang perlu dijawab terkait arah pembangunan Jakarta ke depan.
2. Popularitas dan Elektabilitas
Meskipun memiliki popularitas tinggi di Jawa Barat, Ridwan Kamil menghadapi tantangan dalam mendapatkan dukungan pemilih di Jakarta. Survei menunjukkan bahwa meskipun tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinannya di Jawa Barat mencapai 88,3%, hal ini belum tentu berbanding lurus dengan dukungan di Jakarta, yang memiliki karakteristik pemilih yang lebih dinamis dan beragam.
3. Respons Terhadap Hasil Quick Count
Hasil quick count menunjukkan bahwa Ridwan Kamil tidak berhasil meraih suara lebih dari 50%, sehingga memicu kemungkinan adanya putaran kedua. Hal ini memerlukan respons cepat dari tim pemenangannya untuk merumuskan strategi baru guna menarik dukungan lebih luas.
4. Membangun Citra Positif
Sebagai calon gubernur, Ridwan Kamil perlu membangun citra positif di kalangan pemilih Jakarta. Ia harus mampu mengatasi stigma sebagai "orang luar" dan menunjukkan komitmennya untuk memahami serta memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta yang heterogen.
Fahira Idris menghadiri kampanye akbar di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat (14/11/2024)(Foto: Naszwa Annida).
Dalam wawancara di kampanye akbar pasangan calon nomot urut 1 Ridwan Kamil - Suswono di Lapangan Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Fahira Idris mendukung pasangan calon gubernur nomor urut 1 dengan beberapa poin penting dalam jawabannya.
" RIDO punya komitmen tinggi menghadirkan kesetaraan dan keadilan bagi warga Jakarta, akan mengedepankan dialog, partisipasi, dan kolaborasi serta menempatkan kepentingan warga sebagai basis utama kebijakan pembangunan Jakarta, dan memastikan pembangunan ke Jakarta dilakukan tanpa menggusur rakyat kecil ", ujarnya.
Secara keseluruhan, Ridwan Kamil berada dalam posisi yang kompetitif namun menghadapi tantangan signifikan dalam Pilkada Jakarta 2024. Dukungan dari partai politik dan popularitasnya memberikan landasan yang kuat, tetapi keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan dinamika politik lokal, meningkatkan strategi kampanye, serta menarik dukungan dari pemilih di putaran kedua jika diperlukan.
Penulis: Naszwa Annida Rizky