Prabowo Pilih Menteri, Ibu Rumah Tangga Beraksi

Foto: Shalsabhilla Putri

ABISATYANEWS — "Menteri baru? yang penting cabe nggak mahal lagi!,” celetuk Yeni, ibu rumah tangga sekaligus penjual seblak asal Cibubur Jakarta Timur, sambil tertawa lepas.

 

      Di balik canda, terselip harapan agar kabinet ini membawa angin segar bagi para pejuang dapur. Yeni, sebagai ibu rumah tangga sering kali harus berjibaku dengan naik turunnya harga kebutuhan pokok. Harapannya, kabinet baru mampu memberikan solusi nyata bagi permasalahan ekonomi ini.

 

      “Semoga dengan menteri yang dipilih Prabowo, kondisi ekonomi bisa lebih stabil, jangan naik terus. Harga bahan pokok selalu jadi momok bagi saya yang mengatur keuangan keluarga. Setiap bulan, saya harus memutar otak, pinjam uang sana-sini untuk memenuhi kebutuhan," ungkapnya.

 

      Baginya, peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan merupakan salah satu hal paling penting yang langsung berdampak pada kesejahteraan keluarga. Stabilitas harga pangan menjadi tolok ukur langsung bagi ibu rumah tangga dalam menilai kinerja pemerintah. Kenaikan harga yang tidak terkendali dapat menyebabkan buruknya pengelolaan keuangan rumah tangga.

 

      Di sisi lain, Kartini, ibu dua anak dari Ciracas menyoroti tentang pendidikan. Apalagi dengan dua anak yang masih bersekolah, Kartini berharap menteri pendidikan mampu membuat kebijakan lebih merata dan mendukung sistem pendidikan yang lebih baik.

 

      “Saya sebagai orang tua berharap ada perubahan nyata di bidang pendidikan. Selama ini, pendidikan berkualitas terasa masih mahal dan belum semua daerah merasakannya. Menteri yang terpilih harus bisa memastikan semua anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang sama," jelasnya.

 

      Bagi mereka, kesejahteraan dan keberlangsungan hidup sangat bergantung dengan kebijakan menteri yang akan menjabat nantinya. Kestabilan harga pangan dan pendidikan adalah harapan yang selalu dipanjatkan kepada pemimpin yang menjabat ke depan.

 

      Melalui wacana Kabinet Zaken yang akan dibentuk Prabowo-Gibran, Kekhawatiran muncul. Meski diisi oleh para ahli, belum tentu mereka memiliki pendekatan yang lebih membumi dan mengutamakan kesejahteraan rakyat kecil, seperti stabilitas harga pangan dan pendidikan.

 

      Nantinya, Kabinet Zaken harus lebih peka terhadap aspirasi kelompok masyarakat yang sering kali tak terdengar, seperti ibu rumah tangga. Kabinet Zaken mungkin menjanjikan profesionalisme, tapi suara ibu rumah tangga tak boleh diabaikan.

 

Penulis: Shalsabhilla Putri

Post a Comment

Previous Post Next Post