Cuaca Buruk: Hujan dan Banjir Picu Penumpukan Serta Kemacetan di Stasiun Citayam

 

foto : Gustina Nurma Larasati

ABISATYA NEWS - Hujan deras kembali mengguyur daerah Jalan Raya Citayam, Kabupaten Bogor dan sekitarnya pada Kamis (10/10) sore pukul 16.30 WIB. Hujan deras disertai angin membuat penumpang kereta terjebak di stasiun citayam, akibatnya terjadi penumpukan yang signifikan.

Hujan yang tak kunjung reda membuat sejumlah jalan di sekitar stasiun terendam, sehingga akses menuju stasiun menjadi terbatas. Beberapa peringatan disuarakan oleh petugas guna menghimbau penumpang agar tidak berfokus pada satu titik tempat yang mengakibatkan penumpukan, dan juga mengimbau penumpang agar berhati-hati dengan lantai yang licin.

Situasi semakin parah oleh kemacetan di depan stasiun. Banyak kendaraan yang terjebak dalam antrean panjang akibat genangan air. Beberapa pengendara terpaksa mencari jalur alternatif, namun tetap menghadapi kesulitan karena akses jalan yang sempit.

Jalan raya Citayam, pada Kamis (10/10 )

“Saya baru pertama kali liat depan indomaret ini juga banjir, kalau setiap hujan begini terus ya bakal kacau Stasiun Citayam, apalagi barengan sama jam pulang kerja kan”, ucap salah satu penumpang KRL pada Kamis (10/10) sore.

Penumpukan yang terjadi pada jalan alternatif dikarenakan jalan tersebut sangat sempit untuk dilewati dua arah dan juga menjadi jalan alternatif utama. Tidak sedikit angkutan umum yang berbalik arah dan berhenti di depan stasiun yang membuat kemacetan lebih parah.

“Emang jalan ini aja yang paling deket ke arah sana, kalau saya lewat Kampung Utan juga banjir, jadi emang jalan ini satu-satunya”, ucap tukang ojek

Terdapat warga setempat dan juga ojek sekitar yang mengatur arus lalu lintas sehingga kondisi mulai stabil. Pasalnya, hingga hujan berhenti pun tidak terlihat petugas yang mengatur arus lalu lintas. 

Para warga berharap pemerintah setempat lebih memperhatikan situasi-situasi yang dialami masyarakat dan juga mencari solusi yang tepat agar tidak merugikan siapapun.

penulis : Gustina Nurma Larasati

Post a Comment

Previous Post Next Post