ABISATYA NEWS- Pengaruh globalisasi telah menyebabkan gaya hidup, budaya dan mobilitas di Indonesia mengalami perubahan akibat dari pengaruh budaya luar. Masyarakat banyak meluangkan waktu luang mereka dengan bersosialisasi, salah satu contohnya dengan bersantai di cafe.
Seiring dengan perubahan gaya hidup di kota besar dan juga daerah, perkembangan coffee shop mengalami perubahan yang signifikan. Coffee shop telah menjadi tempat pertemuan bisnis, tempat bersantai, tempat arisan, dan juga tempat diskusi bagi generasi muda.
Menurut Rhenald Kasali (2010:27), ‘ngopi’ sekarang bukan hanya tempat untuk menghilangkan lelah, tetapi sebagai bagian dari gaya hidup, membangun solidaritas dengan petani kopi, membuat coffee shop menjadi tempat berkumpul yang sangat diminati. Gaya hidup ini cocok dengan sifat orang Indonesia yang suka berkumpul, atau nongkrong.
Kegiatan menghabiskan waktu luang di coffee shop merupakan salah satu tren yang sedang marak di kalangan mahasiswa. Namun, apa yang menjadi tren di kalangan mahasiswa adalah menghabiskan waktu senggangnya di coffee shop. Banyak cafe baru bermunculan dengan tujuan dan tema tertentu.
Berbagai ide memiliki tujuan dan musik pengiring, yang memiliki harga relatif rendah dan makanan yang mencampurkan gaya modern dan tradisional tampaknya menarik perhatian anak-anak. Kini, orang-orang telah mengunjungi coffee shop bukan hanya untuk makanan atau minuman yang ditawarkan oleh tempat tersebut, tetapi juga untuk belajar, bersantai, dan berbicara dengan teman.
Jika kita menjelajah ke perkotaan, kita melihat banyak coffee shop berkonsep yang berbeda. Disaat itulah para pemilik coffee shop mengembangkan promo serta menambah fasilitas Area bermain edukatif, stasiun charging dan Wifi cepat menjadi kombinasi yang sempurna untuk kenyamanan dan produktivitas siswa.
Tempat belajar pribadi di cafe biasanya dirancang untuk membantu siswa belajar dengan nyaman dan terfokus. Yang dimana akan menarik pengunjung terutama para mahasiswa yang sedang mencari tempat santai dan juga nyaman.Mahasiswa, sekarang lebih memilih menghabiskan waktu senggangnya di cafe atau restoran sambil bersama teman dan temannya. Berkunjung ke kedai kopi menjadi aktivitas yang rutin dilakukan kebanyakan mahasiswa lainnya.
Mereka biasanya datang ke sana selesai bekerja, kuliah, atau aktivitas lain yang penting untuk mereka. Mereka datang kesana untuk lebih santai yaitu cafe, musik suasana berirama akustik, bersenang-senang bersama teman-teman mereka. Banyak remaja merasa nyaman dalam aktivitas tersebut dan pikirannya menjadi lebih segar.
Terakhir, daya tarik remaja untuk mengunjungi cafe telah terbukti terkait dengan penggunaan fasilitas dan untuk memenuhi kebutuhan akan perhatian pembeli potensial. Secara khusus, aktivitas di cafe berfungsi sebagai refleksi kebutuhan konsumen yang sangat penting, terutama yang terkait dengan motif dan aspek sosial gaya hidup.
Dalam konteks ini, kebutuhan ‘memperoleh’ dipenuhi oleh pertukaran informasi yang terus-menerus, jaringan sosial yang diajukan atau didukung melalui pertemuan semacam itu, serta pengalaman positif lainnya.
Nama Penulis: Naszwa Annida Rizky