Sumber Gambar : Muhammad Rizky
JAKARTA – Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah)
2024 menjadi momen penting dalam
perjalanan demokrasi Indonesia sekaligus menghadirkan berbagai cerita
menarik dan unik, terutama terkait pelaksanaan di tempat pemungutan suara (TPS).
Setiap TPS memiliki keunikan
tersendiri, baik dalam suasana maupun pendekatan kreatif yang digunakan
untuk menarik perhatian
pemilih. Beberapa TPS bahkan menghadirkan tema-tema unik yang menjadikan pengalaman memilih tidak hanya
bermakna, tetapi juga berkesan dan meriah.
Seperti Pilkada di TPS 32, Kelurahan Cipinang Muara, RT
013/RW 002, Jakarta Timur, pada Rabu
(27/11). Pemungutan suara yang digelar di saung RT 013 ini berlangsung meriah dengan tema adat Betawi. Para
petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan pakaian
tradisional Betawi, dan alunan musik khas daerah turut memeriahkan suasana.
Ketua KPPS TPS 32, Eka Paraswati, menjelaskan jumlah
Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut mencapai
572 orang. Namun,
partisipasi pemilih diperkirakan hanya sekitar 60 persen.
“Yang datang lumayan banyak, tetapi tidak mencapai 100 persen. Sepertinya
banyak warga masih bingung menentukan
pilihan,” ujarnya.
Proses pemungutan suara di TPS 32 Melakukan Persiapan dari Pukul 06.00 WIB, dimulai pukul 07.00 WIB dan berlangsung tertib hingga selesai. Pemilih diarahkan melalui beberapa tahap, mulai dari registrasi, pengecekan identitas, hingga pencoblosan di bilik suara yang didesain menjaga privasi pemilih. Petugas KPPS juga menyediakan fasilitas khusus bagi lansia dan penyandang disabilitas untuk memastikan mereka dapat menggunakan hak pilih dengan nyaman.
Salah satu anggota
KPPS, Ahmad Fauzan,
menegaskan memberikan kemudahan
kepada semua lapisan masyarakat sangat penting demi menjunjung tinggi
asas inklusivitas dalam demokrasi.
“Kami ingin memastikan semua warga, termasuk lansia dan penyandang disabilitas, memiliki akses yang sama untuk
berpartisipasi dalam pemilu
ini,” katanya.
Pengawas pemilu di TPS 32, Endang, menyampaikan sejumlah
isu yang menurutnya membutuhkan
perhatian serius dari pemimpin baru. Ia menyebut pengelolaan dana sosial sebagai salah satu permasalahan utama yang
harus diperbaiki. “Dana sosial untuk masyarakat masih kurang optimal. Kami berharap ini menjadi fokus bagi
gubernur yang terpilih nanti,” ungkapnya.
Selain itu, Endang juga menyoroti pentingnya penataan
kawasan padat penduduk di Jakarta.
“Penataan daerah-daerah yang padat harus menjadi prioritas. Kepadatan penduduk yang tidak terkelola dengan baik dapat
menimbulkan berbagai masalah, seperti lingkungan yang kurang nyaman dan risiko kesehatan,” tambahnya.
Endang juga berharap proses administrasi, seperti
pengurusan sertifikat rumah, bisa disederhanakan. Menurutnya, banyak warga yang masih kesulitan memperoleh dokumen legal untuk
kepemilikan rumah mereka. “Pembuatan sertifikat rumah harus dipermudah. Semua warga berhak memiliki dokumen yang sah untuk tempat
tinggal mereka,” tuturnya.
Ketika membahas polusi
udara, Endang mengungkapkan bahwa meskipun penghijauan di Jakarta sudah cukup baik, masalah ini tetap menjadi
perhatian utama. Ia menilai aktivitas pembangunan yang masif
di ibu kota turut menyumbang polusi
udara.
“Penghijauan sudah ada, tetapi polusi udara tetap perlu dikelola
lebih baik.
Pembangunan yang tidak ramah lingkungan bisa memperparah kondisi ini,” jelasnya.
Ketua RT 013, Mugeni, mengapresiasi tingginya antusiasme warga dalam Pilkada serentak ini. Menurutnya, partisipasi masyarakat di TPS 32 mencerminkan kepedulian yang tinggi terhadap masa depan daerah. “Tingginya partisipasi menunjukkan bahwa masyarakat kami sangat peduli terhadap masa depan daerahnya,” katanya.
Ia juga memuji kerja keras petugas KPPS dan relawan
yang memastikan proses
pemungutan suara berjalan dengan lancar. “Petugas dan relawan sudah
bekerja maksimal. Mereka ramah,
sigap, dan sangat membantu warga,” tambahnya.
Selain itu, suasana di TPS 32 semakin meriah dengan
kehadiran kuliner khas untuk warga
yang hadir, seperti soto Betawi, pecel lele, dan kopi hangat. Hal ini, menurut
Mugeni, memberikan nuansa hangat dan kekeluargaan di tengah proses
pemilu yang penuh
keseriusan.
Pilkada serentak 2024 merupakan bagian dari agenda
nasional yang diatur melalui Peraturan
KPU Nomor 2 Tahun 2024. Pemerintah menetapkan hari Rabu (27/11) sebagai hari libur
nasional untuk memastikan masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya tanpa gangguan pekerjaan atau aktivitas
lainnya.
Proses pemungutan suara di TPS 32 diperkirakan selesai pukul 13.00 WIB, dilanjutkan dengan penghitungan suara secara manual. Hasil penghitungan ini
akan segera dilaporkan ke tingkat kelurahan untuk diakumulasi dengan TPS lainnya.
Antusiasme warga di TPS 32 mencerminkan harapan besar mereka terhadap pemimpin baru yang akan terpilih. Bagi masyarakat Jakarta Timur, Pilkada ini bukan sekadar memilih pemimpin, tetapi juga menjadi tonggak perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
“Semoga gubernur yang terpilih nanti bisa menjalankan tugas dengan amanah dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat,” kata Endang di akhir wawancara.
Pilkada serentak 2024 menjadi bagian dari agenda nasional berdasarkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024. Pemerintah menetapkan hari ini sebagai hari libur nasional untuk memudahkan masyarakat menggunakan hak pilihnya. Proses pemungutan suara di TPS 32 diperkirakan selesai pukul 13.00 WIB, diikuti penghitungan manual.
Melalui Pilkada serentak 2024, warga Jakarta berharap agar janji kampanye tidak hanya menjadi sekadar wacana, tetapi diwujudkan dalam program nyata yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjawab berbagai tantangan kota metropolitan ini.
(Muhammad Rizky)