RK Optimis Boyong Program Kredit Mesra ke Jakarta

    

Sumber: suaraserumpun.com

    JAKARTA, ABISATYA NEWS - Paslon Nomor Urut 1 Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil dan Suswono mengadopsi beberapa program RK di Jawa Barat, salah satunya Kredit Mesra. Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) merupakan program kredit tanpa bunga dan agunan.

Program ini akan menyasar UMKM dan kelompok prasejahtera dengan memberi pinjaman tanpa agunan. RK menilai programnya berhasil di Jawa Barat sehingga diboyong dan dikembangkan lagi di Jakarta. 

“Kredit Mesra itu sudah saya jalankan. Kalau di Jabar itu oleh Bank BJB, kalau di Jakarta oleh Bank DKI. Siapa yang disasar? Golongan yang gak bisa pinjam ke bank. Makanya disebutnya kredit kelompok karena dia tidak pakai agunan. Nah ini sudah dipraktikkan dan berhasil. Saya sampling ke mana-mana, rata-rata butuh modal untuk golongan ekonomi bawah,” jelas RK. Dilansir ABISATYA NEWS dari Official iNews.

Nantinya, program ini direncanakan akan memberi pinjaman modal usaha untuk UMKM dan masyarakat ekonomi lemah yang baru memulai usaha. Modal yang diberikan berkisar antara Rp500.000; hingga Rp10.000; tergantung besar usahanya.


Skema Kredit Mesra dan Aturan OJK

Program Kredit Mesra mulai dijalankan pada 2018 silam guna menanggulangi UMKM yang terdampak kendala modal di Jawa Barat. Program ini menyasar kelompok ekonomi lemah yang tidak bisa mengajukan pinjaman ke Bank.

“Di Jawa Barat, Kredit Mesra itu menyasar yang unbankable tadi,” kata Ridwan Kamil dalam acara Meja Bundar Pilkada Jakarta, Mata Najwa pada Rabu (20/11).

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Dijelaskan bahwa Bank dapat memberi kredit kepada UMKM melalui kerjasama pola executing, pola channeling dan pembiayaan bersama.

Pola pembiayaan tersebut lah yang melandasi skema Kredit Mesra, yakni dengan sistem tanggung renteng. “Kalau gak ada agunan terus apa? Nah, OJK memberikan izin asal bentuknya kelompok. Misalnya berlima, sehingga kalau satu bermasalah, empat bermusyawarah,” lanjut Ridwan Kamil.


Keberhasilan Program Serupa

Kredit Mesra tentu bukan satu-satunya program lembaga keuangan yang menyediakan pinjaman modal untuk UMKM dan kelompok prasejahtera. BUMN juga memiliki perusahaan yang mengelola program serupa, yakni PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang dikhususkan bagi wanita. Hingga saat ini, PNM Mekaar sudah memiliki nasabah sebanyak 21,2 juta orang yang tersebar di Indonesia.

Tak hanya pinjaman modal, PNM Mekaar juga memberi pelatihan kepada para nasabah. Telah banyak wanita yang merasa terbantu dengan program ini. Salah satunya adalah Susi yang merupakan Ibu Rumah Tangga asal Jakarta. Ia merasa terbantu dengan adanya Mekaar di lingkungannya.

“Aku merasa terbantu banget sama PNM. Apa lagi suamiku punya usaha bakso kan, jadi lumayan buat nambah modal. Terus akunya juga jadi ikut jualan tahu bakso dan peyek pake pinjaman mekaar. Alhamdulillah lumayan yang beli,” kata Susi saat diwawancarai  pada Jumat (22/11).

Namun disisi lain, Ayu tetap merasa berat dengan adanya program Mekaar. Menurutnya, program ini tak jauh berbeda dengan pinjaman lainnya. Terlebih skema tanggung renteng yang menuntut membayar lebih tatkala ada anggota kelompok yang lalai.

“Kalau dibilang terbantu mah terbantu, tapi gimana ya, lama-lama sama aja kayak pinjaman lain. Apalagi kalo ada yang kaga mau bayar, jadi nambah cicilan saya. Iya kalo cuma satu dua orang, ini kadang banyak, kak. Bisa kabur ninggalin cicilan yang masih jutaan, kan kasian juga ibu-ibu lain,” jelasnya.

Meski dinilai berhasil, namun skema tanggung renteng tetap harus dibenahi agar lebih inklusif dan adil. Untuk itu, RK perlu melakukan diskusi dengan banyak pihak guna keberlanjutan program Kredit Mesra bila terpilih sebagai Gubernur Jakarta.


Nama Penulis: Rahma Nayali

Post a Comment

Previous Post Next Post