![]() |
Foto : Sekertariat Presiden |
Abisatya News - Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Cak Imin, resmi dilantik sebagai Mentri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (PMK) dalam kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden
Prabowo subianto .
Berkenanaan dengan itu,
Cak Imin yang kala itu menjadi rival Prabowo-Gibran yang menjadi calon
wakil presiden mendampingi Anies Baswedan, kini dilantik menjadi Mentri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
“Awalnya cukup lucu, apalagi di debat calon
wakil presiden waktu itu beliau sempat menganggap beberapa program kerja dari
prabowo itu rumit untuk direalisasikan, tapi setelah kejadian KIM PLUS dan
sebagainya, dia mulai pindah haluan, mengkhianati ideologi perubahan itu
sendiri. Tapi ya namanya politik gak ada yang bisa kita percaya 100% sih, dan
kalo prabowo nya fine-fine aja mau gimana juga? Toh sah-sah aja untuk dilakukan.
tapi dengan begini, saya sendiri jadi makin paham bahwa inkonsistensi untuk
kepentingan individu itu hal yang biasa di politik,” ujar Laura Diandra,
Mahasiswa PNJ
Latar Belakang Cak Imin
Cak Imin, menyelesaikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah
Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta. Lulus dari Aliyah tahun
1985, Muhaimin melanjutkan pendidikan sarjananya di FISIP UGM dan selesai pada
usia 26 tahun. Ia melanjutkan masternya 10 tahun kemudian di Universitas
Indonesia (UI) bidang komunikasi dan lulus pada tahun 2001.
Sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin aktif di tempat-tempat
diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa. Dia bergabung di Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan
terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, dia
juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Kariernya terus meroket, seiring menjadi ketua umum PKB. Bersamaan dengan itu, pada pemilu 2004, Muhaimin terpilih kembali menjadi anggota DPR dan kembali menjadi Wakil Ketua DPR RI 2004-2009. Pada pemilu berikutnya, Muhaimin sukses untuk ketiga kalinya menjadi anggota DPR dan kali ini dia diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyo menjadi menteri tenaga kerja dan Transmigrasi 2009-2014.
Di pengujung jabatan menterinya berakhir, pada tahun 2014,
Muhaimin secara aklamasi terpilih
kembali sebagai ketua umum PKB. Dia dianggap berhasil menaikkan suara pemilu
PKB pada tahun 2014. Keberhasilannya berlanjut, saat Muhaimin mengantarkan
kader-kader PKB menjadi menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo 2014-2019.
“Harapannya semoga program-program yang nantinya dijalankan
itu nggak berhenti di tengah jalan. Intinya lebih ke konsisten aja sama maksimalin kinerjanya, apalagi lima tahun
bukan waktu yang singkat. dan dari yang saya baca, kementerian yang beliau
pegang itu “membawahi” 6 kementerian lainnya, jadi semoga bisa amanah dalam
menjalankan tugasnya,” ungkap Laura Diandra, Mahasiswa PNJ