Bersemuka Dengan Leila S. Chudori Pada Penayangan Film Laut Bercerita di UKI

 

(Sumber: Salsabila Az Zahra) 

JAKARTA, ABISATYA NEWS --- Dalam rangka Dies Natalis ke-71, UKI (Universitas Kristen Indonesia) menggelar acara Nobar Offline Laut Bercerita pada 15/10/2024 pukul 14.00 WIB. Tepatnya di Aula Gedung AB, Lantai 3, Fakultas Sastra dan Bahasa.

Acara ini dibuka untuk umum. Namun, tempat yang disediakan terbatas dan wajib melakukan registrasi pada link yang telah disediakan oleh Instagram UKI dan penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) untuk mendapatkan tiket. Pemutaran film pendek Laut Bercerita juga diikuti oleh sesi diskusi bersama Leila S. Chudori sebagai penulis novel dan skenario, serta Wisnu Darmawan sebagai Produser. Ada pun moderator yang memandu acara tersebut, yaitu Mike Saragih.

Leila mengaku bahwa dia tidak pernah membayangkan novel Laut Bercerita akan diangkat menjadi sebuah film pendek. Di mana film berdurasi 30 menit tersebut dibuat untuk menemani launching -nya novel Laut Bercerita pada tahun 2017. Namun, ternyata film ini berhasil menjangkau banyak penonton dan selalu dinantikan penayangan ulangnya yang hanya tersedia pada acara tertentu.

"Ketika menulis Laut Bercerita, saya biasanya mengirim draf -nya ke narasumber. Karena saya mewawancarai beberapa korban dan saya juga mengirim ke Wisnu. Waktu itu Wisnu mengajak saya untuk membuat film pendek jika buku Laut Bercerita sudah launching ," tutur Leila.

Selama diskusi, Leila juga mengungkapkan bahwa bahasa di dalam novel Laut bercerita adalah Bahasa Indonesia yang baku. Karena memang pada masa-masa itu (orde baru) mereka berbicara menggunakan bahasa tersebut.

"Saya perhatikan kalau pembaca Gen Z suka mengatakan bahasanya sulit dimengerti. Ya, memang begitu. Karena saya gak mungkin nulis pakai bahasa anak 2024 untuk menggambarkan situasi di tahun 90-an," tegasnya.

(Sesi diskusi bersama Leila S. Chudori dan Wisnu Darmawan. Sumber: Salsabila Az Zahra)

Novel Laut Bercerita membahas tentang orde baru yang mengandung sosial, politik, kebudayaan, dan tingkah laku. Di mana pada saat itu banyak orang yang hilang atau diculik dan terjadi begitu saja. Berbeda dengan sekarang yang dapat menggunakan media sosial untuk memberitakan sesuatu. 

Selain menonton bersama dan diskusi, ada juga sesi tanya jawab serta booth Gramedia yang menjual buku karya Leila S. Chudori dengan bonus potongan harga. Mahasiswa UKI atau pengunjung umum yang mempunyai novel Leila bisa mendapatkan tanda tangan setelah sesi tanya jawab berakhir. 


Penulis: Salsabila Az Zahra

Post a Comment

Previous Post Next Post