ABISATYA
NEWS, JAKARTA – Tiktok menggelar workshop tentang Upaya
Lawan Disinformasi di Pilkada 2024. Resmi dibuka di Swasana Ballroom, Lippo
Kuningan, Kota Jakarta Selatan pada Kamis, 19/09/2024.
Dihadiri
oleh Budi Arie Setiadi, Ika K. Idris, Rahmat Bagja dan Faris Mufid. Tiktok
mengadakan seminar tentang “Melawan Disinformasi di Pilkada 2024” yang
berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Pada
pembukaan Budi Arie menyampaikan bahwa Masyarakat harus bisa menghindari opini
yang mengandung sara menjelang pilkada 2024, dan harus berhati-hati dalam
menggunakan digital untuk menjaga demokrasi.
Lalu
Ika juga menyampaikan bahwa menjelang pilkada 2024 sudah banyak informasi yang
beredar tentang ujaran kebencian, dan isu ini berbeda polarisasinya dengan
tahun 2019 yang menggunakan buzzer lebih mengarah ke pembahasan agama.
“Buzzer
ini direkrut melalui organisasi-organisasi yang terafiliasi oleh partai politik.
Dan pada pilkada 2024 mereka belajar yang tadinya fokus pada kepentingan
politik menjadi kepentingan suatu partai politik, sehingga mengakibatkan kesusahan
untuk mewujudkan pilkada 2024 yang jujur, adil, dan bersih.
Ika
juga mengatakan agen disinformasi buzzer melihat adanya peluang untuk
mengembangkan bisnisnya berdasarkan afiliasi politik. Hal ini mengharuskan
mereka untuk melakukan perjalanan Panjang demi melawan disinformasi yang
demakin umum terjadi.
Artinya
dalam konteks pilkada ini, inisiatif untuk lebih bisa mengidentifikasi isu-isu
yang digunakan, ada kemungkinan tiap provinsi memiliki masalah yang berbeda-beda.
Penulis: Salsa Nur Fadillah