ABISATYA
NEWS
– Lapangan Banteng menjadi tempat rekreasi idaman bagi banyak orang. Tak hanya
sebagai tempat bersantai dan menghabiskan waktu luang, area ini juga menjadi spot
favorit bagi kawula muda yang gemar berolahraga. Lapangan Banteng memiliki area
yang cukup nyaman untuk sekadar jalan pagi sambil membakar lemak di tubuh atau
menikmati lembayung sore hari.
Lapangan Banteng terbuka untuk umum dengan jam operasional sejak pukul 06.00 – 20.00 WIB pada hari biasa dan pukul 06.00 – 21.00 WIB pada akhir pekan. Lapangan Banteng adalah tempat yang cocok untuk berekreasi, baik dengan keluarga maupun sahabat tercinta. Kawasan ini memiliki area yang cukup luas untuk dimanfaatkan sebagai tempat bermain anak-anak.
Berlokasi di Djuanda, Jakarta Pusat, area yang
dikelilingi dengan taman hijau ini sangat ramah bagi pengguna transportasi
umum, utamanya KRL dan TransJakarta. Para pengunjung yang datang kesini juga
tak perlu khawatir jika ingin beribadah. Lapangan Banteng bersandingan dengan
dua tempat ibadah besar, yakni Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
Bagi pengunjung yang ingin beribadah tanpa berjalan
sedikit jauh, Lapangan Banteng juga menyediakan fasilitas musala. Tak perlu
khawatir, musala di Lapangan Banteng sudah dilengkapi dengan mukena bagi jemaah
perempuan.
Hutan Kota Di Antara Hiruk-Pikuk Jakarta
Salah satu pengunjung Lapangan Banteng, Cindy,
menerangkan Lapangan Banteng menjadi wisata tujuan favoritnya. Dalam kurun
waktu seminggu, Cindy bisa mengunjungi Lapangan Banteng sebanyak empat hingga
lima kali.
“Ya menarik karena luas, banyak pohon-pohon, sambil
liat-liat, trus ya sambil menghirup udara segar aja,” tutur Cindy.
Kendati ramai didatangi pengunjung, kebersihan
Lapangan Banteng selalu terjaga. Menjelang sore, para petugas kebersihan akan
menyusuri sudut Lapangan Banteng untuk memastikan kawasan ini tak dipenuhi oleh
sampah yang menumpuk.
Kebersihan ini merupakan hal yang sangat krusial. Kebersihan Lapangan Banteng akan mempengaruhi kenyamanan pengunjung dalam beraktivitas. Selain kebersihan, banyak juga pengunjung yang menyayangkan pertunjukan air mancur yang hanya dilakukan pada akhir pekan saja. Hal ini membuat Lapangan Banteng dipadati pengunjung saat akhir pekan.
“Sarannya lebih dijaga aja kebersihannya, trus lebih
dijaga lingkungannya, kayaknya ini kalau bisa air mancurnya setiap hari,” jelas
Cindy.
Meski tengah dalam proses revitalisasi, Lapangan
Banteng masih dibuka untuk publik hingga saat ini. Revitalisasi tersebut tak
menyurutkan minat masyarakat untuk berkunjung ke Lapangan Banteng. Proeses
revitalisasi hanya dilakukan pada bagian Monumen Pembebasan Irian Barat,
sehingga masyarakat tak begitu terganggu dengan revitalisasi tersebut.
Suasananya yang damai, rimbun, dan memiliki estetika
tersendiri juga mengundang beberapa pasangan untuk mengambil momen bahagianya
sebelum hari pernikahan di tempat ini. Selain itu, Lapangan Banteng juga
menjadi spot andalan bagi para wisudawan untuk berfoto ria.
Bukan hanya pasangan dan wisudawan saja. Banyak orang
turut menjadikan lokasi ini sebagai tempat foto ataupun video favorit untuk
kebutuhan konten media sosialnya. Dari yang sekedar berfoto santai menggunakan outfit kece trend masa kini, dailly vlog,
hingga video dance TikTok.
Meski beberapa tempat umum melarang pengunjungnya membawa hewan peliharaan, nampaknya hal ini tak berlaku untuk Lapangan Banteng. Lapangan Banteng justru menjadi tempat yang terbuka bagi para pecinta hewan untuk menghabiskan waktu bermain bersama hewan peliharaan kesayangannya di sini.
Garda Komunitas Literasi Bangsa
Selain terbuka untuk para pecinta hewan, Lapangan
Banteng ternyata turut mendukung kegiatan literasi untuk meningkatkan minat
baca masyarakat Indonesia. Di beberapa sudut Lapangan Banteng dapat ditemukan
buku bacaan yang bisa dibaca secara gratis oleh pengunjung.
Bentuk dukungan Lapangan Banteng terhadap kegiatan
literasi tak hanya diwujudkan dalam fasilitas buku di beberapa sudut tempat.
Lapangan Banteng juga mempersilahkan komunitas pecinta buku untuk mengadakan
pertemuan di Lapangan Banteng, seperti Komunitas Kumpul Baca, dan Book Clan Jakarta.
Areanya yang cukup luas dan memiliki daya tarik yang
unik di tiap sudutnya membuat Lapangan Banteng tak pernah sepi pengunjung. Lapangan
Banteng dilengkapi dengan fasilitas tribun yang mampu menampung banyak
pengunjung yang hadir. Tak jarang, fasilitas tribun ini juga membuat Lapangan
Banteng dipergunakan untuk beberapa acara khusus, seperti konser musik misalnya.
Tak hanya konser musik, tempat ini juga pernah menjadi
latar dalam pembuatan music video
salah satu musisi perempuan legendaris di Indonesia, yakni Raisa Andriana.
Berkolaborasi dengan Sounds From The
Corner, tepat pada empat tahun yang lalu, Raisa membawakan beberapa lagunya
di Lapangan Banteng, seperti ‘Teristimewa’, ‘Kembali’ (ft. Mikha Angelo), ‘My
Kind Of Crazy’ (ft. Ardhitho Pramono), ‘Kali Kedua’ (ft. Mikha Angelo), dan ‘You’.
Bagian belakang tribun Lapangan Banteng juga difasilitasi
dengan plafon dan selasar yang nyaman untuk duduk, sehingga pengunjung dapat
memanfaatkan selasar dengan atap plafon tersebut untuk berteduh dari panas dan
hujan.
Dalam beberapa kesempatan, Lapangan Banteng juga
menghadirkan para pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya dalam Festival UMKM. Selain
Pelaku UMKM, pedagang kaki lima pun ikut serta memeriahkan kawasan ini. Meski sempat
ditutup oleh pemerintah setempat akibat Virus COVID-19 yang mewabah, kini
Lapangan Banteng kembali diramaikan oleh para pedagang kaki lima.
“Kan semenjak COVID-19 gaboleh dagang, semenjak Corona saya pulang kampung,” ungkap
salah satu pedagang minuman di Lapangan Banteng.
Para pengunjung Lapangan Banteng tak perlu lagi takut
kelaparan, beberapa stand booth UMKM
dan pedagang kaki lima telah kembali menghidupkan kawasan ini setelah COVID-19
mulai mereda. Beraneka ragam makanan dan minuman tersedia di sini. Mulai dari
makanan berat, hingga makanan ringan.
Nama Penulis: Debby Alifah Maulida