DISKUSI KARYA SENIMAN WANITA
ABISATYA NEWS- Ruang Rupa tak hanya
berfungsi sebagai ruang alternatif, namun juga organisasi seni rupa kontemporer
yang menjadi wadah bagi kolektif seni. Selain itu, Ruang Rupa juga berperan
sebagai ruang diskusi dan penyalur ekspresi bagi para seniman. Ajeng Nurul Aini,
Manager Ruang Rupa, menegaskan hal ini pada acara di Teater Wahyu Sihombing,
Taman Ismail Marzuki, Selasa, 24 september 2024.
Ajeng menjelaskan bahwa
sebagai kolektif seni, Ruang Rupa memfokuskan karya-karyanya pada isu-isu
perkotaan yang dekat dengan masyarakat. Terletak di dekat pemukiman, Ruang Rupa
menjalankan praktik artistik yang mengangkat isu-isu lokal dan kehidupan sehari-hari.
Pada awal 2000-an, banyak komunitas seni memilih menggunakan rumah kontrakan
sebagai ruang publik untuk pameran dan diskusi.
Ruang Rupa juga terlibat
dalam kegiatan jejaring yang melibatkan seniman dari berbagai wilayah, baik di
dalam maupun luar Jakarta. Meski demikian, tantangan masih muncul terkait
pendanaan, sehingga Ruang Rupa tetap berupaya mandiri dalam mengembangkan komunitasnya.
Helvy Tiana Rosa, pendiri
Forum Lingkar Pena, turut berbagi kisah tentang motivasinya membangun komunitas
bagi penulis muda. Terinspirasi dari pengalamannya sendiri, Helvy berharap
dapat menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan anak-anak yang kurang
beruntung secara ekonomi. Hingga kini, Forum Lingkar Pena berhasil
menginspirasi ribuan penulis muda di seluruh Indonesia.
penulis: Adara Renala